Kamus Suara
Bingung mengartikan terminologi2 dalam review headphone? Semoga kamus suara ini dapat membantu anda.
Kamus suara ini dibagi menjadi beberapa sub-section untuk memudahkan anda mencari sebuah topik. Bila masih sulit, silahkan gunakan fungsi search yang ada dalam browser anda (Windows “Ctrl+F”, Macintosh “Command+F”).
Bass, Midrange, Treble
Upper Treble – Frequensi suara diatas 6kHz
Treble – Frequensi suara diatas 2kHz
Upper Midrange – Frequensi suara diantara 2kHz s/d 4kHz
Midrange – Frequensi suara diantara 500Hz s/d 2kHz
Lower Midrange – Atau Midrange Bawah, Frequensi suara diantara 250Hz s/d 500Hz
Bass – Frequensi suara dibawah 250Hz
Sub-Bass – Frequensi bass dibawah 80Hz
Karakter Suara
Bright – Karakter suara yang cenderung ke treble.
Dark – Karakter suara yang lemah di treble. Tidak selalu berarti Bassy. Bisa headphone dark tetapi bass tetap lemah.
Flat – Semua frekuensi dari treble sampai bass di presentasikan dengan rata, tidak ada satu rentang frekuensi yang ditonjolkan.
Trebly – Translasi saya: “Banyak treble”. Sama artinya dengan Bright.
Mid-centric: Hanya menonjolkan midrange, lemah di bass dan treble. Biasanya untuk pencinta vokal yang tidak begitu mementingkan treble atau bass.
Bassy – Karakter suara yang berat di bass.
V-shaped – Menonjolkan frequency treble dan bass, tetapi kekurangan midrange.
Neutral – Mencakup frequency response yang FLAT, tapi juga tanpa kolorasi.
Warm – Translasinya: “hangat”. Suara terdengar hangat dan tidak melelahkan di telinga. Biasanya suara warm didapat dari midrange dan bass. Headphone yang memiliki bass dan midrange tebal biasanya bernuansa warm. Setau saya tidak ada headphone warm yang bright (trebly).
Cold – Lawan dari Warm. Kebalikan dari warm, tipis di midrange dan di bass, cenderung menonjolkan treble.
Musical – Sangat enak untuk menikmati musik.
Clinical – Lawan dari Musical. Sangat dingin, atau bahasa gaulnya “tidak bisa main”. Biasanya headphone dengan teknikalitas sangat baik, tetapi kurang warm, midrange atau bass terlalu tipis.
Monitoring – Headphone yang detil dan presisi. Cocok untuk memonitor rekaman.
Transparent – Signal yang dimainkan di source terdengar sejujur-jujurnya tanpa penghapusan atau perubahan signal.
Coloured – Terjemahan: “Diwarnai”. Signal yang dimainkan di source di bumbui menurut arah kolorasi dari headphone/amplifier/source/system tersebut.
Uncoloured – Lawan kata dari Coloured. Suara yang tanpa kolorasi, apa adanya dari rekaman aslinya.
Open – Suara terasa bebas dan luas tanpa hambatan apapun di sistem. Seperti mendengar suara asli di alam tanpa bantuan speaker/headphone.
Veiled – Kebalikan dari Open. Seperti ada sesuatu yang menghalangi kita mendengar dengan jelas.
Echoey – Karakter suara yang buruk, banyak gaung atau gema disebabkan oleh akustik yang buruk.
Airy – Impresi suara yang luas seperti di ruang terbuka.
Laidback – Presentasi suara yang santai, seperti duduk di sofa di barisan belakang.
Forward – Translasi: “maju”. Presentasi suara yang energetik, bisa juga dibilang “agresif” atau “menyerang”.
Engaging – Mirip dengan Forward, karakter suara yang menarik kita masuk kedalam musiknya.
Lively – Karakter suara yang terdengar hidup, lively.
Intimate – Karakter suara yang intim, seperti dalam jarak dekat dengan penyanyinya.
Clear – Impresi suara yang jernih, seperti semua detil kecil terdengar.
Muddy – Lawan kata dari Clear. Impresi suara yang kotor dan keruh.
Harsh – Translasinya: “kasar”. Suara terdengar kasar. Biasanya untuk menggambarkan trebel.
Sweet – Translasinya: “manis”. Suara terdengar manis dan enak didengar.
Lush – Suara yang mewah, full bodied, halus, lembut.
Mellow – Suara yang santai, tempo cenderung lambat. Bahasa yang dipakai orang audio lokal adalah: “ngayun”.
Tubey – Suara seperti dari amplifier tabung. Biasanya maksudnya suaranya warm, lush, mellow, full bodied (walaupun tidak semua amplifier tabung suaranya seperti itu).
Grainy – Cara terbaik menggambarkan “grain” di suara adalah membayangkan foto hitam putih jaman dulu dengan titik-titik grain dari negatif filmnya.
Clean – Lawan kata dari Grainy. Suara yang bersih bebas dari “titik-titik” grainy. Tidak selalu berhubungan dengan detail. Suara yg clean tidak selalu lebih detail dari suara yang grainy.
Black Background – Ke”hitam”an latar belakang background musik yang dimainkan. Contoh: 100% black background berarti sama sekali tidak ada suara diluar instrumen2 dan vokalis2 yang memang sedang bermain musik. Dapat dicontohkan dengan simulasi masuk ke kamar, kunci pintu, tutup jendela, matikan lampu dan AC, lalu tutup kepala dengan selimut yang tebal. Waktu tidak ada suara lain di sekeliling kita, itulah black background, sehingga suara napas kita pun yang kecil desibelnya bisa didengar dengan jelas.
Bass
Boomy (Bass) – Bass yang tidak terkontrol dengan baik, menghasilkan gaung
Tight (Bass) – Bass yang terkontrol dengan baik
Articulate (Bass) – Bisa menyuarakan not bass yang kompleks dan ramai pada saat yang bersamaan dengan rapih dan tidak tercampur.
Deep (Bass) – Bass sampai di frequensi terendah
Punchy (Bass) – Berasa tonjokan bass-nya. Biasa digunakan untuk membicarakan bass frequensi atas.
Bass Impact – Gebukan seluruh frequency bass.
Bass Quantity – Jumlah bass secara umum. Headphone dengan jumlah bass yang banyak disebut bass quantity nya besar.
Bass Detail – Detil di frequensi bass
Bass Speed – Kecepatan nada bass. Misalnya bass speed tinggi diperlukan until musik rock atau metal, sedangkan bass speed rendah untuk bunyi gong.
Bass Boost – Efek untuk menambah jumlah bass
Soundstage
Soundstage – Luasnya presentasi musik yang digambarkan. Berbeda dengan sensasi Airy atau Spacious yang merupakan property dari suatu headphone. Soundstage yang asli harus ada dari rekaman aslinya. Artinya, untuk rekaman dari dalam studio kedap suara, seharusnya tidak ada soundstage kecuali memang ditambahkan artificial soundstage di proses rekaman secara digital. Headphone yang Airy atau Spacious akan mempresentasikan sensasi yang luas walaupun di rekaman aslinya sempit. Headphone yang jujur akan mempresentasikan soundstage sebagaimana ada di rekaman tersebut.
Soundstage Image – Kejelasan gambaran tempat musik yang digambarkan.
3D Soundstage – Presentasi musik yang dimainkan terasa tiga-dimensi
Soundstage width – Lebar soundstage yang digambarkan dari kanan ke kiri
Soundstage depth – Jauh, atau dalamnya soundstage yang digambarkan dari depan muka kita sampai jarak didepannya.
Center image – Gambaran soundstage untuk area di depan muka kita
Crossfeed – Pencampuran signal kanan dan kiri untuk membantu proyeksi center image yang lebih jelas. Biasanya membuat suara kurang jernih.
Teknis
Coherence – Translasi saya: “menyatu dalam arti yang sinergis”. Rentang suara dari treble yang tertinggi sampai dengan bass yang ter-rendah tidak terdengar jalan sendiri-sendiri. Biasanya coherence terbaik didapat dari headphone/earphone dengan single driver dengan sistem housing akustik yang baik. Biasanya coherence paling parah di sistem multiple driver, ataupun mixed driver (misalnya kombinasi Balanced Armature dan Dynamic Driver).
Resolution – Resolusi dari sistem tersebut. Bisa untuk menggambarkan Source, DAC, Amplifier, ataupun Headphone. Semakin tinggi resolusi, semakin banyak level detil yang bisa didengar.
Transients – Kecepatan sebuah speaker mengikuti perubahan signal. Transients yang buruk/lambat akan membuat beberapa instrumen yang bersuara bersamaan terdengar seperti satu nada.
Attack – Kecepatan sebuah speaker mencapai puncak (peak) sebuah nada. Rata-rata attack yang cepat diperlukan untuk musik yang bertempo cepat seperti Rock. Sedangkan attack yang lambat lebih cocok untuk musik yang mellow atau mendayu-dayu.
Decay – Kecepatan sebuah speaker kembali ke suara hening setelah menyuarakan puncak (peak) sebuah nada. Decay yang cepat diperlukan untuk musik yang bertempo cepat, sedangkan decay yang lambat lebih cocok untuk musik yang mellow atau mendayu-dayu.
Decibels – Ukuran kekerasan suatu gelombang suara, dengan unit dB. Makin tinggi dB, makin keras suara.
Dynamic Range – Kemampuan headphone mempresentasikan perbedaan suara dari bagian musik yang lembut (desibel rendah) ke musik yang keras (desibel tinggi). Mirip dengan konsep dynamic range di fotografi (jarak antara shadow dan highlight)
Dynamics – Kemampuan menggambarkan perubahaan energi dari bagian yang lembut (desibel rendah) ke bagian yang keras (desibel tinggi)
Micro Dynamics – Konsep dynamics dalam skala yang lebih kecil
Micro Detail – Detil-detil kecil dalam suatu rekaman. Seringkali dikaitkan dengan Ambiance.
Ambiance – Penggambaran nuansa ruangan atau venue dalam sebuah rekaman. Biasanya untuk rekaman live.
Timbre – “Warna” suara. Cara terbaik untuk membayangkan timbre adalah dengan membandingkan dua pasang speaker yang sama, dalam housing yang berbeda. Speaker dengan housing kayu dengan speaker yang sama dalam housing plastik. Yang dalam housing kayu akan memberikan warna suara kayu, dan yang plastik warna suara plastik. Untuk mendapatkan warna suara yang tepat, seringkali diperlukan bahan housing yang transparan secara akustik.
Kamus suara ini dibagi menjadi beberapa sub-section untuk memudahkan anda mencari sebuah topik. Bila masih sulit, silahkan gunakan fungsi search yang ada dalam browser anda (Windows “Ctrl+F”, Macintosh “Command+F”).
Bass, Midrange, Treble
Upper Treble – Frequensi suara diatas 6kHz
Treble – Frequensi suara diatas 2kHz
Upper Midrange – Frequensi suara diantara 2kHz s/d 4kHz
Midrange – Frequensi suara diantara 500Hz s/d 2kHz
Lower Midrange – Atau Midrange Bawah, Frequensi suara diantara 250Hz s/d 500Hz
Bass – Frequensi suara dibawah 250Hz
Sub-Bass – Frequensi bass dibawah 80Hz
Karakter Suara
Bright – Karakter suara yang cenderung ke treble.
Dark – Karakter suara yang lemah di treble. Tidak selalu berarti Bassy. Bisa headphone dark tetapi bass tetap lemah.
Flat – Semua frekuensi dari treble sampai bass di presentasikan dengan rata, tidak ada satu rentang frekuensi yang ditonjolkan.
Trebly – Translasi saya: “Banyak treble”. Sama artinya dengan Bright.
Mid-centric: Hanya menonjolkan midrange, lemah di bass dan treble. Biasanya untuk pencinta vokal yang tidak begitu mementingkan treble atau bass.
Bassy – Karakter suara yang berat di bass.
V-shaped – Menonjolkan frequency treble dan bass, tetapi kekurangan midrange.
Neutral – Mencakup frequency response yang FLAT, tapi juga tanpa kolorasi.
Warm – Translasinya: “hangat”. Suara terdengar hangat dan tidak melelahkan di telinga. Biasanya suara warm didapat dari midrange dan bass. Headphone yang memiliki bass dan midrange tebal biasanya bernuansa warm. Setau saya tidak ada headphone warm yang bright (trebly).
Cold – Lawan dari Warm. Kebalikan dari warm, tipis di midrange dan di bass, cenderung menonjolkan treble.
Musical – Sangat enak untuk menikmati musik.
Clinical – Lawan dari Musical. Sangat dingin, atau bahasa gaulnya “tidak bisa main”. Biasanya headphone dengan teknikalitas sangat baik, tetapi kurang warm, midrange atau bass terlalu tipis.
Monitoring – Headphone yang detil dan presisi. Cocok untuk memonitor rekaman.
Transparent – Signal yang dimainkan di source terdengar sejujur-jujurnya tanpa penghapusan atau perubahan signal.
Coloured – Terjemahan: “Diwarnai”. Signal yang dimainkan di source di bumbui menurut arah kolorasi dari headphone/amplifier/source/system tersebut.
Uncoloured – Lawan kata dari Coloured. Suara yang tanpa kolorasi, apa adanya dari rekaman aslinya.
Open – Suara terasa bebas dan luas tanpa hambatan apapun di sistem. Seperti mendengar suara asli di alam tanpa bantuan speaker/headphone.
Veiled – Kebalikan dari Open. Seperti ada sesuatu yang menghalangi kita mendengar dengan jelas.
Echoey – Karakter suara yang buruk, banyak gaung atau gema disebabkan oleh akustik yang buruk.
Airy – Impresi suara yang luas seperti di ruang terbuka.
Laidback – Presentasi suara yang santai, seperti duduk di sofa di barisan belakang.
Forward – Translasi: “maju”. Presentasi suara yang energetik, bisa juga dibilang “agresif” atau “menyerang”.
Engaging – Mirip dengan Forward, karakter suara yang menarik kita masuk kedalam musiknya.
Lively – Karakter suara yang terdengar hidup, lively.
Intimate – Karakter suara yang intim, seperti dalam jarak dekat dengan penyanyinya.
Clear – Impresi suara yang jernih, seperti semua detil kecil terdengar.
Muddy – Lawan kata dari Clear. Impresi suara yang kotor dan keruh.
Harsh – Translasinya: “kasar”. Suara terdengar kasar. Biasanya untuk menggambarkan trebel.
Sweet – Translasinya: “manis”. Suara terdengar manis dan enak didengar.
Lush – Suara yang mewah, full bodied, halus, lembut.
Mellow – Suara yang santai, tempo cenderung lambat. Bahasa yang dipakai orang audio lokal adalah: “ngayun”.
Tubey – Suara seperti dari amplifier tabung. Biasanya maksudnya suaranya warm, lush, mellow, full bodied (walaupun tidak semua amplifier tabung suaranya seperti itu).
Grainy – Cara terbaik menggambarkan “grain” di suara adalah membayangkan foto hitam putih jaman dulu dengan titik-titik grain dari negatif filmnya.
Clean – Lawan kata dari Grainy. Suara yang bersih bebas dari “titik-titik” grainy. Tidak selalu berhubungan dengan detail. Suara yg clean tidak selalu lebih detail dari suara yang grainy.
Black Background – Ke”hitam”an latar belakang background musik yang dimainkan. Contoh: 100% black background berarti sama sekali tidak ada suara diluar instrumen2 dan vokalis2 yang memang sedang bermain musik. Dapat dicontohkan dengan simulasi masuk ke kamar, kunci pintu, tutup jendela, matikan lampu dan AC, lalu tutup kepala dengan selimut yang tebal. Waktu tidak ada suara lain di sekeliling kita, itulah black background, sehingga suara napas kita pun yang kecil desibelnya bisa didengar dengan jelas.
Bass
Boomy (Bass) – Bass yang tidak terkontrol dengan baik, menghasilkan gaung
Tight (Bass) – Bass yang terkontrol dengan baik
Articulate (Bass) – Bisa menyuarakan not bass yang kompleks dan ramai pada saat yang bersamaan dengan rapih dan tidak tercampur.
Deep (Bass) – Bass sampai di frequensi terendah
Punchy (Bass) – Berasa tonjokan bass-nya. Biasa digunakan untuk membicarakan bass frequensi atas.
Bass Impact – Gebukan seluruh frequency bass.
Bass Quantity – Jumlah bass secara umum. Headphone dengan jumlah bass yang banyak disebut bass quantity nya besar.
Bass Detail – Detil di frequensi bass
Bass Speed – Kecepatan nada bass. Misalnya bass speed tinggi diperlukan until musik rock atau metal, sedangkan bass speed rendah untuk bunyi gong.
Bass Boost – Efek untuk menambah jumlah bass
Soundstage
Soundstage – Luasnya presentasi musik yang digambarkan. Berbeda dengan sensasi Airy atau Spacious yang merupakan property dari suatu headphone. Soundstage yang asli harus ada dari rekaman aslinya. Artinya, untuk rekaman dari dalam studio kedap suara, seharusnya tidak ada soundstage kecuali memang ditambahkan artificial soundstage di proses rekaman secara digital. Headphone yang Airy atau Spacious akan mempresentasikan sensasi yang luas walaupun di rekaman aslinya sempit. Headphone yang jujur akan mempresentasikan soundstage sebagaimana ada di rekaman tersebut.
Soundstage Image – Kejelasan gambaran tempat musik yang digambarkan.
3D Soundstage – Presentasi musik yang dimainkan terasa tiga-dimensi
Soundstage width – Lebar soundstage yang digambarkan dari kanan ke kiri
Soundstage depth – Jauh, atau dalamnya soundstage yang digambarkan dari depan muka kita sampai jarak didepannya.
Center image – Gambaran soundstage untuk area di depan muka kita
Crossfeed – Pencampuran signal kanan dan kiri untuk membantu proyeksi center image yang lebih jelas. Biasanya membuat suara kurang jernih.
Teknis
Coherence – Translasi saya: “menyatu dalam arti yang sinergis”. Rentang suara dari treble yang tertinggi sampai dengan bass yang ter-rendah tidak terdengar jalan sendiri-sendiri. Biasanya coherence terbaik didapat dari headphone/earphone dengan single driver dengan sistem housing akustik yang baik. Biasanya coherence paling parah di sistem multiple driver, ataupun mixed driver (misalnya kombinasi Balanced Armature dan Dynamic Driver).
Resolution – Resolusi dari sistem tersebut. Bisa untuk menggambarkan Source, DAC, Amplifier, ataupun Headphone. Semakin tinggi resolusi, semakin banyak level detil yang bisa didengar.
Transients – Kecepatan sebuah speaker mengikuti perubahan signal. Transients yang buruk/lambat akan membuat beberapa instrumen yang bersuara bersamaan terdengar seperti satu nada.
Attack – Kecepatan sebuah speaker mencapai puncak (peak) sebuah nada. Rata-rata attack yang cepat diperlukan untuk musik yang bertempo cepat seperti Rock. Sedangkan attack yang lambat lebih cocok untuk musik yang mellow atau mendayu-dayu.
Decay – Kecepatan sebuah speaker kembali ke suara hening setelah menyuarakan puncak (peak) sebuah nada. Decay yang cepat diperlukan untuk musik yang bertempo cepat, sedangkan decay yang lambat lebih cocok untuk musik yang mellow atau mendayu-dayu.
Decibels – Ukuran kekerasan suatu gelombang suara, dengan unit dB. Makin tinggi dB, makin keras suara.
Dynamic Range – Kemampuan headphone mempresentasikan perbedaan suara dari bagian musik yang lembut (desibel rendah) ke musik yang keras (desibel tinggi). Mirip dengan konsep dynamic range di fotografi (jarak antara shadow dan highlight)
Dynamics – Kemampuan menggambarkan perubahaan energi dari bagian yang lembut (desibel rendah) ke bagian yang keras (desibel tinggi)
Micro Dynamics – Konsep dynamics dalam skala yang lebih kecil
Micro Detail – Detil-detil kecil dalam suatu rekaman. Seringkali dikaitkan dengan Ambiance.
Ambiance – Penggambaran nuansa ruangan atau venue dalam sebuah rekaman. Biasanya untuk rekaman live.
Timbre – “Warna” suara. Cara terbaik untuk membayangkan timbre adalah dengan membandingkan dua pasang speaker yang sama, dalam housing yang berbeda. Speaker dengan housing kayu dengan speaker yang sama dalam housing plastik. Yang dalam housing kayu akan memberikan warna suara kayu, dan yang plastik warna suara plastik. Untuk mendapatkan warna suara yang tepat, seringkali diperlukan bahan housing yang transparan secara akustik.
Komentar
Posting Komentar
Dilarang Spam atau komentar mengandung unsur SARA